Mie Gacoan telah menjadi fenomena kuliner yang menarik perhatian di Indonesia. Warung mie dengan konsep pedas ini tidak hanya sukses menggoda selera anak muda, tetapi juga berhasil mempertahankan loyalitas pelanggan meskipun tren makanan terus berubah.
Dimulai dari Malang, Mie Gacoan kini telah memiliki lebih dari 100 outlet di berbagai kota di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan hasil dari strategi bisnis yang matang dan pemahaman yang mendalam terhadap selera pasar.
Proses Eksperimen yang Panjang
Dwiwahyu Haryo Suryo, CEO PT Pesta Pora Abadi, menjelaskan bahwa Mie Gacoan terlahir melalui proses eksperimen yang panjang sebelum akhirnya menemukan formula yang tepat pada tahun 2018-2019.
“Founder kami sebelumnya telah mencoba beberapa merek lain sebelum akhirnya menemukan model bisnis Mie Gacoan,” ungkapnya dalam BizzComm Podcast, kolaborasi SWA dengan LSPR Faculty of Business.
Malang, yang terkenal dengan beragam olahan mie, menjadi lokasi yang ideal untuk mengembangkan konsep ini. Dengan memperhatikan tren makanan pedas yang semakin digemari, mereka berhasil menciptakan produk yang menggabungkan cita rasa kuat dengan harga yang terjangkau.
Salah satu kunci kesuksesan Mie Gacoan adalah kemampuannya beradaptasi dengan pasar. Pada awalnya, mereka menggunakan nama seperti “Mie Setan” untuk menarik perhatian, namun seiring waktu, mereka memutuskan untuk mengubah nama menu menjadi istilah yang lebih ramah dan berakar dari budaya Indonesia. “Kami ingin mengangkat nilai-nilai permainan tradisional, seperti Gobak Sodor dan Hompimpa, agar tetap diingat oleh generasi sekarang,” jelas Haryo, sapaan akrabnya.
Tidak hanya fokus pada branding, pengalaman makan di Mie Gacoan juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Suasana restoran yang nyaman dan harga yang kompetitif menjadikannya tempat favorit untuk berkumpul, baik bagi anak muda maupun keluarga. Bahkan, banyak pelanggan yang rela mengantre panjang demi menikmati seporsi mie pedas khas Mie Gacoan.
“Kami bersyukur produk kami diterima dengan baik, namun kami juga terus berupaya meningkatkan pelayanan agar pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama,” ujar Haryo.